Sahabat yang beriman ibarat mentari yang menyinar, sahabat yang setia bagai pewangi yang mengharumkan, sahabat sejati menjadi pendorong impian, sahabat berhati mulia membawa kita ke jalan Allah. (Imam Ali bin Abi Tholib a.s)
Diposting oleh
uzumina-san
komentar (0)
Sahabat yang beriman ibarat mentari yang menyinar, sahabat yang setia bagai pewangi yang mengharumkan, sahabat sejati menjadi pendorong impian, sahabat berhati mulia membawa kita ke jalan Allah. (Imam Ali bin Abi Tholib a.s)
Diposting oleh
uzumina-san
komentar (0)
Jm 01:24 am
sudah lama qu ingin inspirasiqu ini tersampaikan tapi tak kunjung nyata..
Apalah daya, aku cuma mkhluk kcil yg tak mampu menggapai keinginanku sndiri,
selama ini apa yng aku inginkan tak bisa kusalurkan kcuali melalui dirinya, aku trus brada dalam dirinya,trus menyadarkan , apa yang ia lakukan..
Mungkin mlm ini ia bru menyadari keberadaanku, maka ku bisa berbagi ceritaku malam ini, sungguh, aku sangat bahagia ketika ia menyadari keberadaanku, dan ssngghnya aku sngat sdih bila ia mulai menjauhiku dan mengabaikanku.. Berbuat ssuatu dan mlawan apa yg kusarankan mmng mmbuatqu sdih, tapi aku tdk akan berputus asa untuk ttp mengingatkannya, bahwa aku sll berada dalam drinya, aku selalu setia menghiburnya tatkala ia sedih, gundah dan tersakiti.
Aku yakin bukan aku saja yang akan melakukan hal serupa, tapi kaliyan juga, pasti akan melakukan hal yg sama untuk raga yg kau tempati saat ini.
Dunia ini begitu keras dan kejam, maka aku ada untuk stiap jiwa yg mmiliki raga, agar ia mampu memilah mana yang benar dn mana yg salah, aku adalah makhluk yg tak beraga dan berupa, tugasku adalah sebagai pemberi saran mnuju titahNya, musuhku adalah makhluk berapi yng bisa membakarku jika raga ini mengabaikanku dn lebih memilihnya sbagai kawannya.. Tugasku adalah trus mengingatkan, mnyumbangkan suara-suaraku yg tak bisa didengar oleh raga lain kcuali raga yang sedang ak diami ini. Kadang jika hati mulai terbuka, aku akan sangat bahagia karena dengan leluasa aku bisa berbagi cerita dan mengontrol dirinya untuk mnjadi lebih baik..
Tapi satu hal yg sngat memprihatinkan. Jika akal saja yg tlah mnguasai drinya dn nafsu yg menemaninya, tnpa mengajakku untuk trut bergabung dan ikut andil dlm keputusan hidupnya, aku sedih dan kcewa, suaraqu tak dihiraukan, mungkin ia mendengar, namun kadng mengabaikan... Akupun bisa sakit, bila ia berkawan dg mkhluk berapi, krn mkhluk berapi itu akan dg mudh melukaiku dan mmbakarku jika ia bnr2 berkuasa dlm dirinya, akupun tak bs brbuat apa2 jika ia sdh mlupakanku.. Tapi memanglah tugasku untuk ttp istiqomah mengingatkannya, selama jantung masih berdetak.. Itulah waktu bagiku untuk melaksnakan tugasku, setelah itu, jika detak jantungnya sudah berhnti,, maka selesailah tugasku, dn aku akan brjumpa dngnnya kembali untuk mndmpingi prjalannnya berjumpa dg sang Kholiq, ssuai dg amal ibadah yg ia krjakan didunia, slama ia mendengar smua pesan dn sranku didunia, aku akan sll menemaninya,.
Stiap raga mmng tdk bsa mngingtku dlm tempo yg lama, tapi aku yakin ada raga yg mmliki kmmpuan mngngt mkhluk sprtiqu dlm wktu yg lama, dan ku berhrap raga yg kudiami saat ini mmpu mlakukknnya suatu saat nnti, aku tak tahu kpn lagi aqu bs mnylurkan critaqu.. Mngkin lain wktu, ak akan brbagi ceritaqu untuk kaliyan.. Ya muqolibal qulub tsabbit qolbi ala diinika... Allohumma sholli ala muhammad wa aali muhammad wa ajjil faroja aali muhammad..
